Apa Itu Mikrofon Kondensor dan Cara Kerjanya? Yuk, Cari Tahu!

Pernahkah Anda berpikir mengapa performa suara di studio terdengar jernih dan detail? Ada banyak faktor yang membuat suara bisa jernih, lho. Salah satu faktornya adalah pengaturan suara dan pemilihan mikrofon yang tepat. Mikrofon kondensor seringkali menjadi pilihan utama penyanyi, podcaster, dan bahkan audio engineering, karena mampu menangkap suara manusia secara detail dan kejernihannya tinggi.

Dengan diafragma yang sensitif, mikrofon kondensor ini mampu untuk memproduksi suara dengan tingkat presisi tinggi. Dengan kata lain, jenis mikrofon ini cukup versatile digunakan untuk performance, event musik, dan lain-lain.

Dalam artikel ini, kami akan akan mengajak Anda memahami apa itu mikrofon kondensor, cara kerjanya dalam menghasilkan suara, dan perbedaannya dengan mikrofon dinamik. Simak selengkapnya di sini!

Apa Itu Mikrofon Kondensor?

Mikrofon kondensor adalah mikrofon yang mempunyai respon yang sensitif dalam memproduksi suara. Untuk menggunakan mikrofon ini, pengguna harus menyalurkannya ke sumber daya eksternal seperti amplifier.

Secara umum, mikrofon jenis ini banyak digunakan di berbagai kegiatan profesional seperti podcasting, studio rekaman, dan berbagai aplikasi yang memerlukan rekaman audio berkualitas tinggi.

Output suara yang dihasilkan dari speaker ini juga terbilang lebih halus dan detail. Sehingga, cocok digunakan untuk produksi suara berfrekuensi tinggi maupun rendah. Sensitifitasnya yang andal, membuatnya cocok digunakan untuk rekaman vokal maupun instrumen musik dengan karakter suara kompleks.

Melansir seruniaudio, mikrofon kondensor ini ternyata kurang ideal untuk input SPL (Sound Pressure Level) yang terlalu tinggi atau maksimum 130 dB. Jadi, sebelum menggunakannya, pengguna harus bisa memastikan bahwa karakter suara dan jenis mikrofon kompatibel saat digunakan.

Cara Kerja Mikrofon Kondensor

Secara harfiah, kondensor artinya adalah kapasitor. Jadi, mikrofon kondensor memiliki komponen elektronik yang mampu menyimpan energi dalam bentuk elektrostatik. Dengan kata lain, mikrofon ini menggunakan kapasitor untuk mengubah energi akustik menjadi arus listrik.

Sebenarnya cara kerja mikrofon kondensor cukup mudah dipahami, lho. Di dalam tubuh mikrofon, terdapat bagian yang bernama diafragma. Diafragma ini diletakkan di pelat logam, sehingga menciptakan kapasitor.

Nah, ketika gelombang suara masuk dan mengenai diafragma, ia akan bergetar dan menyebabkan perubahan jarak antara pelat logam dan diafragma.

Alhasil, akan terjadi peristiwa itu terjadi maka akan menyebabkan perubahan kapasitansi yang memproduksi sinyal listrik.

Perbedaan Mikrofon Kondensor dan Dinamik

Setelah mengetahui pengertian dan cara kerja mikrofon kondensor. Tak ada salahnya Anda mengetahui perbedaan mendasar antara mikrofon kondensor dan dinamik. Berikut adalah penjelasannya:

Kelebihan Mikrofon Kondensor

Respons Frekuensi Luas
Cocok digunakan untuk merekam
Tingkat Sensitivitas Tinggi

Kekurangan Mikrofon Kondensor

Membutuhkan daya dukung eksternal
Penggunaan harus hati-hati

Kelebihan Mikrofon Dinamik

Ketahanan akan tekanan suara yang tinggi
Harga lebih terjangkau
Tidak membutuhkan daya dukung eksternal

Kekurangan Mikrofon Dinamik

Sensitivitas lebih rendah
Respon frekuensi suara kurang baik

Itulah pembahasan lengkap mengenai mikrofon kondensor, cara kerja, dan perbedaannya. Dengan memahaminya lebih jauh, Anda menjadi lebih paham apa saja komponennya dan bagaimana mikrofon kondensor menghasilkan suara yang jernih dan stabil.

Dari ulasan di atas, dapat kita simpulkan bahwa mikrofon kondensor memang didesain untuk mengeluarkan suara dengan tingkat sensitivitas yang baik dengan rentang frekuensi suara yang luas. Wah, bagaimana? Tertarik untuk memiliki mikrofon kondensor dan eksplor keseruan untuk performa musik lebih baik?

Yuk, nantikan artikel audiovisual menarik selanjutnya hanya di Duta Raya Makmur!